Pages

Subscribe:

Ads 468x60px

Friday, 30 April 2010

PECAHIN LAGI 20 BIJI


Ketika menjelang lebaran kemarin, tentunya yang paling sibuk adalah kaum perempuan, terutama ibu rumah tangga yang lagi menyiapkan pernik-pernik lebaran, salah satu diantaranya kue lebaran yang nampaknya wajib ada.


Kesibukan yang paling nampak dan bisa dilihat langsung adalah kesibukan para pembeli dan penjual bahan pernik-pernik lebaran di pasar tradisional yang selalu kebanjiran pembeli. (Di tempat saya emang adanya cuman pasar tradisional, yang namanya mall cuman bisa lihat di TV)

Saya yang kebetulan hari itu, H-5 menjelang lebaran bersama Ibu ke pasar , terpaksa ikut berdesak-desakan dengan para pembeli lainnya, maklum pasarnya cuman 2 kali dalam seminggu.

Karena gerah dan kecapean, saya minta istirahat sebentar. Los yang kami tempati istirahat adalah Los penjual telur yang tentunya juga kebanjiran pembeli, namun karena tempatnya agak luas jadi kami bisa masuk dengan leluasa, lagi pula si penjual kebetulan adalah tetangga samping rumah.

Saya perhatikan telur jualannya banyak sekali, mungkin karena proses pendistribusiannya sehingga ada beberapa buah telur yang pecah,… Beberapa saat kemudian seorang ibu menanyakan harga :

“Bang , berapa harga telur ayam satu butir?”

“Rp. 1.000,- Bu , “ Jawab si penjual.

“Kalo yang pecah berapa Bang?” Tanya si pembeli lagi.

“Yaa….kalo yang pecah cuman Rp 500,. per butirnya.”

“Kalo gitu, tolong dong saya mau beli yang pecah 30 butir”

“Maaf Bu,… kebetulan yang pecah sisa sepuluh butir” . Jawab si penjual.

“gampang dong Bang,… pecahin aja 20 butir lagi”

Penjual : melongo????????

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~


Pengalaman ini saya ungkap kembali sebagai wujud partisipasi saya pada Acara Liga Tertawa BlogCampSiana PakDe Cholik



BACA SELENGKAPNYA

Thursday, 29 April 2010

Topiari, Seni Pangkas Eropa Kuno


Kira-kira sepuluh atau lima belas tahun lalu, tanaman pangkas bisa dijumpai hampir di tiap halaman rumah. Tinggi atau rendah, rata-rata tanaman yang dibentuk bulat di masa itu, dikenal sebagai tanaman pangkas.

Sekarang pun tanaman pangkas masih digemari. Di sentra tanaman hias kini banyak ditawarkan tanaman pangkas yang dibentuk mirip hewan seperti rusa dan kelinci. Ada juga yang bersosok tanaman “biasa” setinggi 1 – 1,5 m, dengan beberapa cabang dan daun-daun di cabang tersebut sengaja dibentuk sebagai bulatan-bulatan yang ukurannya sama atau bervariasi. Tentu saja tanaman hias pangkas seperti ini punya daya pikat tersendiri, karena kehadirannya dalam sebuah taman bisa berfungsi sebagai point of interest.



Banyak pedagang tanaman hias yang menyebut tanaman pangkas ini sebagai “bonsai”. Padahal, bonsai bukan istilah yang tepat bagi tanaman yang sengaja dipangkas untuk memperoleh suatu bentuk tertentu.Yang disebut bonsai adalah tanaman yang dihambat pertumbuhannya sehingga tetap kerdil di usia dewasa. Selama pertumbuhannya, tanaman bonsai sengaja dipangkas atau dibentuk khusus, dan umumnya selalu ditempatkan dalam sebuah wadah, sejak masih berusia muda.


Sebenarnya yang kita kenal sebagai tanaman pangkas, dalam istilah gardening dari Inggris sono, dikenal dengan sebutan topiary. Ini merupakan seni memperindah tanaman (dengan sengaja dipangkas atau dibentuk) yang diadaptasi dari tanaman hias pada taman gaya geometris Eropa di jaman Renaissance. Di jaman tersebut taman-taman istana para raja dan bangsawan Eropa hampir seluruhnya ditata secara geometris. Contoh taman geometris yang sampai sekarang masih dilestarikan bahkan dijadikan obyek wisata adalah taman Istana Versailles di Perancis yang diwujudkan oleh Raja Louis XIV.

Jika kita menyusuri taman tersebut, tanaman di sebelah kiri dan kanan kita terdiri dari jenis tanaman yang sama dan dipangkas rapi dengan bentuk yang sama pula. Ada yang berbentuk bulat, kerucut, prisma, atau segi empat (kubus). Border atau tanaman pembatasnya pun dipangkas rapi dengan bentuk-bentuk tertentu. Prinsip taman gaya geometris ini mengacu pada keteraturan yang simetris.

Seperti halnya mode dalam dunia fashion yang terus “berputar”, gaya tanaman pangkas Eropa abad XIV kembali disukai dan kini mulai dihadirkan di Indonesia.

Di alam ini ada jenis tanaman yang memiliki pesona arsitektural yang menawan, baik saat ia masih muda, maupun setelah ia tumbuh menua. Tanaman tersebut antara lain kamboja, flamboyan, palem, cemara, dan yuka.

Tetapi ada pula tanaman yang setelah melewati usia pertumbuhan tertentu, keindahan struktur aslinya akan memudar, bahkan tampilannya makin berantakan. Jenis-jenis tanaman ini, terutama yang memiliki banyak cabang dan ranting berdaun kecil-kecil, lebat, dan rapat, sangat cocok bila dibuat topiari. Contoh tanaman seperti ini adalah teh-tehan, ficus (beringin), mirten, jeruk kingkit, sianto, bogenvil, cemara, bambu, azalea, soka, kemuning, cendrawasih, dan gardenia.

Baik menggunakan jenis tanaman berbunga ataupun tidak berbunga, topiari perlu memperoleh cukup sinar matahari. Sinar matahari pagi (hingga pukul 11.00) akan membuat topiari tumbuh subur, daun-daunnya hijau mengilat, rimbun, dan rajin berbunga.

Bila Anda memakai jenis tanaman tidak berbunga, topiari boleh ditempatkan di teras atau di bawah teritisan. Pastikan bahwa untuk satu - dua jam, tanaman tersentuh sinar matahari pagi, atau seminggu penuh dipindahkan ke lokasi lain yang mendapat sinar matahari. Bila terlalu lama di tempat teduh, topiari akan tumbuh tidak sempurna dan mudah diserbu oleh kutu-kutu putih, yang merusak pucuk-pucuk tanaman dan pada akhirnya menghambat pertumbuhan atau mematikan pucuk-pucuk tanaman.

Tanaman topiari yang ditanam dalam pot besar, sebenarnya tidak memerlukan media tanam yang jumlahnya sama dengan volume pot. Sepertiga hingga sebagian pot bisa diisi dengan batu karang atau batu apung. Selain membuat struktur poros pada media, kedua jenis batu tersebut ringan, sehingga memudahkan pot berisi tanaman dipindahkan atau digeser ke lokasi lain.

Perhatikan bahwa pada dasar pot harus terdapat lubang-lubang yang cukup banyak agar kelebihan air penyiraman bisa mengalir keluar dengan sempurna. Dan jangan lupa mengganjal pot tanaman topiari dengan batu bata atau batako, agar pot tidak langsung menempel di tanah. Hal ini juga bertujuan untuk mencegah kelebihan air siraman menggenangi pot.

Topiari harus disiram sesuai kebutuhan. Dua kali sehari bila di tempatnya topiari memperoleh curah sinar matahari dari pagi hingga lewat tengah hari. Atau cukup satu kali di sore hari bila topiary hanya memperoleh curah matahari pagi selama 1 – 2 jam saja.

Jadwalkan pemangkasan secara rutin (setiap 2 – 3 bulan) agar bentuk tanaman selalu stabil. Selain itu sesekali perlu dilakukan penggemburan media tanah. Untuk pemupukan, gunakan pupuk yang kandungan N (natrium) dan K (kalium) lebih tinggi dari pada unsur P (phospor) untuk merangsang kesehatan akar dan daun.

Bila terlihat selaput-selaput putih mirip kapas halus pada dahan, ranting atau daun, semprotkan obat anti–jamur sesuai takaran yang dianjurkan pada kemasan untuk membasmi kutu-kutu putih tersebut.

Sumber : Tabloid Rumah

BACA SELENGKAPNYA

Thursday, 15 April 2010

Bunga Balsam, Warna Memikat Sarat Manfaat


Warna-warna cantik menjadi ciri khas tanaman asli Asia ini. Ciri khas lainnya, tanaman ini mudah tumbuh dan tidak rewel. Selain itu beberapa bagian tanamannya bisa dipakai sebagai obat P3K.

Di dunia, tanaman Impatiens balsamina Linn. dikenal sebagai bunga balsam. Di Indonesia lebih dikenal dengan nama bunga pacar air. Memiliki bunga dengan beragam warna, semisal merah muda, merah, putih, oranye, peach, atau salem. Sepintas, bentuk bunganya mirip anggrek dalam ukuran kecil dengan daun yang bergerigi.

Impatiens cukup populer sebagai tanaman hias dan banyak dijumpai di dataran tinggi, misalnya Puncak, Jawa Barat. Tingginya mencapai 30-80 centimeter. Setiap daerah di Indonesia memiliki nama lain untuk pacar air ini. Di Minangkabau (Sumatera Barat), pacar air dikenal dengan nama paruinai. Pacar cai (Sunda), kimhong (Jakarta), pacar banyu (Jawa), pacar foya (Bali), dan bunga jebelu (Halmahera Selatan).

Tanaman ini menyukai tempat teduh dan air. "Jadi, kalau rumah Anda banyak terkena sinar matahari, letakkan tanaman pacar air di bawah pohon," papar Ida Widaningsih, General Manager PT Bina Usaha Flora. Meski warna bunganya banyak, pacar air tak bagus dipakai untuk landscape. "Biasanya bagus digantung atau diletakkan di pot. Mungkin karena senang di tempat teduh untuk landscape jadi kurang bagus."

Meski Impatiens lokal pun ada di Indonesia, para pengusaha bunga masih mengimpor bibitnya dari luar negeri. "Bunga ini kan biasanya tumbuh di pinggir sungai. Tanaman yang lokal lebih tinggi, bunganya kecil, ruas batangnya kekar. Dan warna bunga tidak sebanyak dibanding bibit dari luar dengan warna yang beragam," ujar Ida.

Media tanam untuk tanaman ini tidak sulit. Pakai saja campuran tanah, kompos, sekam atau tanah, cocopeat. "Boleh juga memakai pupuk kandang." Meskipun tergolong bukan tanaman rewel, ada satu musuh utamanya, yaitu hama. Begitu terkena hama, tanaman akan langsung busuk. Jadi, awasi tanaman pacar air Anda dari segalahama pengganggu.


BACA SELENGKAPNYA

Tuesday, 13 April 2010

KEMBANG BOKOR YANG CANTIK


Bunga “lawas” ini masa jayanya memang di era tahun 80-an. Namun tidak tahu jika Anda ingin menghadirkannya sebagai penghias taman saat ini. Bagaimana kiat pemeliharaannya? Simak ulasan berikut ini.

Kembang bokor atau hortensia atau Hydrangea macrophylla adalah bunga yang sangat elok. Kuntum-kuntumnya yang mekar tumbuh saling merapat, bergerombol membentuk cluster, menyerupai sarang lebah. Warnanya sangat memikat, ada hijau muda, biru keunguan, merah muda cerah, sampai merah lembayung.


Tanaman ini banyak digunakan sebagai penghias taman, utamanya di daerah yang berhawa sejuk seperti Bogor, Bandung, Puncak, atau Lembang. Selain itu, kembang bokor juga banyak digunakan sebagai elemen taman dalam ruang, pada acara-acara seminar atau pameran.


Negeri Oriental
Kembang bokor yang termasuk keluarga Hydrangeaceae ini berasal dari negeri yang berhawa sejuk. Tepatnya dari daratan Cina, Jepang, dan pegunungan Himalaya. Dari sana, kembang bokor dibawa menyebar ke seluruh penjuru dunia.


Dalam penyebarannya, kembang bokor yang bisa diperbanyak dengan cara stek batang atau cangkok ini ternyata mengalami perkembangan (baca: kemajuan). Bunganya menjadi lebih besar dan warna serta bentuknya pun semakin bervariasi.

Humus Murni dan Kelembaban Tinggi
Kembang bokor adalah tumbuhan semak yang batangnya berkayu. Tinggi tanamannya hanya berkisar di angka 50 cm. Helaian daunnya berbentuk bulat panjang atau bulat telur, dan pada beberapa varietas, tepian daunnya bergerigi.

Kembang bokor sebenarnya termasuk tanaman yang gampang tumbuh. Di tempat yang sesuai, ia akan tumbuh dengan baik. Bahkan di tempat yang kurang sesuai pun, ia masih mau tumbuh, meski tanamannya menjadi tidak terlalu besar dan bunganya malas muncul.

Sebagian orang sering mengeluhkan bawa kembang bokor yang dibelinya, tidak mau hidup lama—paling hanya 5 bulan. Malah ada yang sudah membeli berulang-ulang karena penasaran, tetapi hasilnya sama saja, si kembang bokor tak pernah bertahan lama.

Alasan paling sederhana yang bisa menjelaskan permasalahan ini adalah tempat tumbuh kembang bokor yang kurang sesuai. Seperti sudah diceritakan di awal tadi, kembang bokor adalah tanaman yang berasal dari daerah berhawa sejuk dan memiliki tingkat kelembaban tinggi. Karena itu, tempat hidup paling pas bagi si biru jelita ini adalah daerah berhawa sejuk. Kurang dari ini, si kembang bokor masih mau hidup—bahkan bisa tumbuh subur—hanya saja bunganya malas muncul. Jika Anda kebetulan tinggal di daerah yang kurang sejuk, jangan berkecil hati, ada beberapa perlakuan yang bisa membuat si kembang bokor tetap hidup.

Yang pertama, tempatkan si kembang bokor di lokasi yang terkena sinar matahari penuh, tetapi hanya sinar matahari pagi (maksimal sampai jam 10.00). Kemudian, tanam si kembang bokor pada media yang benar-benar subur, misalnya humus murni yang berasal dari sisa-sisa tanaman. Kembang bokor menyukai struktur media yang poros/beremah tetapi bisa mengikat air dengan baik.

Untuk penyiraman, karena kembang bokor berasal dari daerah yang memiliki tingkat kelembaban tinggi, tanaman ini menghendaki pasokan air yang teratur dalam jumlah yang cukup. Jangan menyiram terlalu berlebihan karena bisa menyebabkan tanaman busuk.

Pemupukan
Meski medianya sudah humus murni, si kembang bokor ternyata masih memerlukan pupuk agar pembungaannya bisa sempurna. Secara rutin, dalam jangka waktu dua minggu sekali, pupuklah si kembang bokor menggunakan pupuk yang tinggi kandungan Phospor/P-nya. Atau jika tidak ada, boleh juga diganti dengan pupuk NPK.

Pupuk kandang dari kotoran kambing atau domba (yang juga tinggi kandungan P-nya) bagus juga digunakan sebagai alternatif pupuk organik, menggantikan pupuk kimia. Gejala kekurangan unsur hara—tanda bahwa tanaman sudah harus dipupuk—yang sering ditunjukkan oleh si kembang bokor adalah munculnya warna kekuningan di sela-sela tulang daun.

Menyulap Warna Kembang Bokor
Warna bunga kembang bokor dipengaruhi oleh unsur aluminium. Aluminium inilah yang mempengaruhi pigmen warna bunga si kembang bokor menjadi biru. Ketersediaan unsur aluminium tergantung dari kadar keasaman tanahnya.

Pada tanah asam—dengan pH kurang dari 5,5—aluminium mudah diserap oleh tanaman karena tersedia dalam bentuk unsur bebas/tidak berikatan dengan senyawa kapur (Ca) dalam tanah. Kembang bokor yang ditanam pada tanah jenis ini akan menghasilkan bunga berwarna biru. Pada tanah dengan pH 5,5 – 6,5 unsur aluminium agak sulit diserap oleh tanaman, karena sebagian sudah membentuk ikatan dengan senyawa kapur di dalam tanah. Pada tanah demikian, si kembang bokor akan menghasilkan bunga berwarna lembayung muda (keunguan).

Dan pada tanah basa dengan pH 7 atau lebih, unsur aluminium akan diikat erat oleh kapur, sehingga tidak bisa diserap oleh si kembang bokor. Kembang bokor yang ditanam pada tanah semacam ini akan menghasilkan bunga berwarna merah muda.

Tanah yang kita miliki di Indonesia kebanyakan bersifat asam. Karena itu, kembang bokor yang kita temui seringkali berwarna biru hingga lembayung. Ada sedikit trik yang bisa dicoba jika Anda ingin menyulap warna si kembang bokor menjadi merah muda.

Seperti sudah dijelaskan, warna merah muda akan timbul bila tanah bersifat basa. Untuk memperoleh tanah yang bersifat basa, Anda harus menaikkan pH tanah. Caranya adalah dengan menggunakan kapur pertanian atau dolomit. Dosis yang bisa digunakan adalah 0,5 – 1 kg dolomit/meter persegi tanah. Atau bisa juga dengan menyiramkan larutan kapur tembok yang dicampur/dilarutkan dalam air, dengan konsentrasi 50 gram kapur per liter air/meter persegi tanah.

Biasanya dosis di atas bisa menaikkan pH tanah sebanyak 0,5 – 1. Satu hal yang perlu diingat, penaikan pH ini tidak boleh dilakukan dengan serta merta. Dalam rentang waktu seminggu, Anda hanya boleh memberikan perlakuan sekali. Jika Anda paksakan, alih-alih menjadi merah muda, tanaman malahan mati.


Sumber : Tabloidrumah.com
BACA SELENGKAPNYA

Monday, 12 April 2010

HELICONIA YANG SEJUK DAN SEGAR


HELICONIA sp dapat ditanam di sepanjang dinding tembok pembatas lahan. Tanaman ini dapat "mengubah" tampilan tembok yang polos dan kaku itu menjadi tembok yang hijau dan sejuk di mata.

Sebagai tanaman perdu, Heliconia sp memiliki bentuk mirip pohon pisang. Batang nya berpelepah, dan daunnya pun tak ubahnya pisang. Pola hidupnya pun sama. Tumbuh berkelompok dan rimbun. Olehkarenanya, orang pun menyebut Heliconia sp sebagai tanaman pisang-pisangan.

Salah satu keistimewaan Heliconia sp adalah mudah tumbuh dan minim perawatan. Daunnya yang hijau dan bunganya yang oranye dapat mengkamuflase tampilan dinding tembok yang polos. Agar tumbuh subur dan fungsinya maksimal, beberapa hal berikut patut diperhatikan ketika menanam Heliconia sp.

  1. Carilah bibit unggul. Pilihlah heliconia yang masih muda, pelepahnya segar, dan siap berbunga. Untuk memastikan kualitasnya, Anda bisa menanyakan langsung pada penjual.
  2. Persiapkan media tanam. Siapkan tanah gembur dan kaya unsur hara sebagai media tanam. Tambahkan pupuk kandang dan kompos jika perlu. Jangan lupa juga berikan obat anti hama dan anti serangga secara berkala sesuai aturan pakainya.
  3. Lokasi penanaman. Pisang-pisangan tidak cocok ditanam di dalam pot. Ia lebih cocok ditanam secara berkelompok di lahan yang cukup luas. Perhatikan juga intensitas cahaya. Tanaman ini membutuhkan cahaya agar tumbuh subur.
  4. Lakukan pemupukan. Pupuk secara berkala agar daunnya rimbun dan bunganya segar.
  5. Kenali hama pengganggu. Seperti tanaman lain, Heliconia sp juga disenangi hama. Untuk mencegahnya, semprotkan cairan pembasmi jamur, serangga, dan bakteri sesuai aturan pakainya.
  6. Awasi perkembangbiakannya. Pisang-pisangan cepat berkembang biak. Jika terlalu rimbun, lakukan penjarangan. Pindahkan atau buang tunas baru jika populasi tanaman terlalu padat.

Sumber : Properti Kompas.com


BACA SELENGKAPNYA

Sunday, 11 April 2010

TAMAN SEBAGAI AREA PENYANGGA PEREDAM POLUSI


KONDISI rumah-rumah di perkotaan cenderung rapat dan selalu berhimpitan dengan polusi. Tidak banyak lagi rumah yang besar dan memiliki halaman luas. Unsur kesehatan rumah pun terkadang terkesampingkan. Rumah tak lagi memiliki jendela dan ventilasi yang cukup sebagai elemen sirkulasi udara pada ruangan. Keduanya kadang tertutup rapat demi menanggulangi polusi udara di lingkungan sekitar rumah.

Haruskah yang seperti itu terjadi sepanjang hari?

Mau tak mau, tinggal di perkotaan terlebih kota dengan tingkat polusi tinggi harus selalu bersentuhan dengan polusi, baik udara maupun suara. Kita tentu tak ingin, polusi ini terus terasakan hingga ke dalam rumah. Untuk menanggulanginya, sebetulnya kita dapat membuat area penyangga hijau pada halaman rumah. Area ini tak harus luas, yang penting fungsinya maksimal.

Taman menjadi salah satu bentuk area penyangga itu. Taman dapat meredam debu yang beterbangan, meredam bising suara kendaraan, dan menjadikan udara yang masuk ke dalam rumah menjadi lebih segar. Ini antara lain karena tanaman-tanaman yang ada di taman menghasilkan oksigen yang berguna untuk kesejukan hunian.

Untuk membuat taman sebagai area penyangga, tentu ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.Salah satunya adalah pilihan jenis tanamannya. Taman yang memiliki banyak tanaman berdaun rimbun dapat menjadi area penyangga yang ideal. Ranting dan dedaunan rimbun dapat menyaring debu dan angin jalanan.

Aplikasinya misalnya, pilih jenis pepohonan yang memiliki tinggi lebih dari 60cm. Tanaman yang demikian dapat meredam suara bising dari luar, sebelum masuk ke dalam area bangunan rumah. Jenis pepohonan yang dapat dipilih diantaranya Rambutan, Mangga, Bambu, Washingtonia robusta, Ravenala Madagascariensis (pisang kipas), atau Tabebula.

Area penyangga tidak hanya pada halaman depan. Area atap juga bisa jadi penahan polusi, atau lebih populer dinamakan roof garden. Penahan dari kebisingan, radiasi ataupun panas matahari. Lapisan tanah serta tanaman di atap mereduksi polusi dari luar rumah. Tanaman yang bisa dipilih adalah dari jenis rumput-rumputan ataupun semak.


Sumber : Properti Kompas.com





BACA SELENGKAPNYA

Saturday, 10 April 2010

TANAMAN PEMURNI UDARA


Para pecinta aglaonema kemungkinan akan jatuh cinta juga pada flora ini. Dieffenbachia namanya. Berdaun hijau dan lebar, dengan corak putih atau kekuningan. Coraknya bisa berbentuk bintik besar atau kecil, garis, atau splash warna.

Dieffenbachia bisa tumbuh hingga lebih dari satu meter. Panjang daunnya bisa mencapai hampir 50cm, dengan lebar kurang lebih 30cm. Daun lebarnya ini menjadi alasan flora ini dinobatkan sebagai salah satu tanaman peneduh.

Menanam dan merawatnya mudah. Penyiraman pun tak perlu sering dilakukan. Pasalnya, media tanam yang terlalu basah, justru akan menimbulkan kebusukan pada akar. Selain itu, Dieffenbachia juga menyukai tempat teduh. Jadi, tak masalah jika ingin menjadikannya sebagai tanaman indoor.

Masih ada satu lagi kelebihan dari flora tropis asal Amerika Selatan ini. Daun Dieffenbachia mampu menyerap racun di udara. Menempatkannya dalam ruangan, selain mempercantik ruang, juga membersihkan udara. Menanamnya di halaman, bisa ikut membantu mengurangi gas polutan di sekitar rumah.

Sumber : Properti Kompas.com



BACA SELENGKAPNYA

Friday, 9 April 2010

SI CANTIK YANG BERAGAM WARNA


Di Indonesia, jika kita menyebut nama bunga fuchsia, mungkin tidak banyak orang yang tahu. Masyarakat Indonesia lebih mengenal bunga cantik yang satu ini dengan nama Kembang Anting-anting. Penyebutan ini bermula dari posisi bunga fuchsia yang menggantung dari dahannya, mirip dengan anting-anting.

Fuchsia termasuk tanaman perdu (membentuk semak). Layaknya tanaman tropis pada umumnya, ia juga selalu hijau sepanjang tahun (evergreen). Fuchsia merupakan salah satu jenis tanaman bunga yang paling banyak ragam dan warnanya. Di beberapa daerah, seperti di Indonesia, jenis fuchsia hibrida lebih banyak ditemui.

Bunga fuchsia yang dapat dilihat di foto ini berjenis Fuchsia Madeleine Sweeney, salah satu jenis fuchsia hibrida. Meski memiliki banyak variasi warna, pada umumnya bunga fuchsia berwarna merah, putih, merah muda, ungu, atau paduan warna-warna tersebut.

Menanam fuchsia bisa jadi pilihan tepat untuk mempercantik taman. Fuchsia membutuhkan media tanam yang lembap dengan drainase yang baik. Meski menyukai sinar matahari, namun sebaiknya hindarkan fuchsia dari sinar matahari siang, yang terlalu panas.

Sempatkan melakukan pemangkasan, setiap kali usai berbunga. Pemangkasan berguna untuk merapikan bentuknya. Selain itu, juga membuat fuchsia lebih produktif berbunga. Untuk memperbanyak, bisa menggunakan benih atau dengan metode cangkok.


BACA SELENGKAPNYA

Thursday, 8 April 2010

TABIB CANTIK BERWARNA MERAH


JENGGER Ayam banyak ditemui di Indonesia. Tanaman bunga bernama latin Celosia cristata ini memang asli Asia Tenggara. Batang jengger ayam kuat dan tegak lurus. Ia bisa tumbuh hingga mencapai tinggi satu meter atau lebih. Ujung-ujung batang merupakan lokasi bunga jengger ayam.

Sesuai namanya, jengger ayam berbentuk mirip jengger ayam jago. Tebal, tampak berbulu, dan bergelombang di bagian atasnya. Selain warna bunganya yang merah, ada juga jenger ayam berwarna lain. Misalnya kuning, ungu, hijau, oranye, dan berbagai warna lainnya.

Bunga jengger ayam terkenal dapat meredam peradangan dan pendarahan. Itu sebabnya, bunga ini sering dijadikan obat luka. Tak hanya untuk luka luar, para ahli pengobatan tradisional percaya, bunga ini juga bermanfaat untuk menyembuhkan berbagai penyakit dalam. Seperti kencing manis atau darah tinggi.

Menanamnya mudah, karena Indonesia memang salah satu habitat aslinya. Cukup sediakan tanah yang subur dengan drainase baik, dan cukup kelembapan. Tak perlu takut menempatkannya di bawah sinar matahari langsung. Bunga jengger ayam merupakan salah satu tanaman penyuka sinar matahari.


Sumber : Properti Kompas.Com


BACA SELENGKAPNYA

BERAGAM TANAMAN PAGAR


Terkadang kita masih susah memilih jenis tanaman untuk pagar. Bisa saja kita memilih jenis tanaman yang sudah ada di seputar kita dan mudah didapatkannya. Sebab pada dasarnya, sekali lagi, yang penting adalah perawatan dan pemangkasan. Beberapa tanaman yang lazim digunakan untuk pagar tanaman antara lain:

1. Beluntas
Tanaman beluntas (Pluchea indica) termasuk suku Asteraceae dan masih sering tampak tumbuh liar di tanah tegal. Beluntas bisa mencipta keindahan saat ditanam sebagai tanaman pagar. Tingginya sekitar 1 - 2 meter, daunnya hijau terang, pinggirnya bergerigi, dan letaknya berseling. Bunga bertandan, warnanya putih agak kecokelat-cokelatan.

Daun beluntas mengandung zat-zat seperti amino (triptofan, treonin, lesusin, isoleusin), lemak, kalsium, fosfor, besi, vitamin A dan C. Oleh sebab itu, daun beluntas dapat dimanfaatkan sebagai pengobatan tradisional, seperti:

Mengusir Bau Badan
Ambil 15 helai daun beluntas yang masih muda, lalu kukus. Santaplah sebagai lalapan.

Menghilangkan pegal-pegal dan demam
Sediakan 15 helai daun beluntas, lalu seduh dengan segelas air panas. Jika sudah dingin, saring dan minum 1 - 2 kali sehari.

Menyembuh ganguan pencernaan
Ambil 8 helai daun beluntas, cuci bersih, lalu letakkan di atas nasi yang akan dibuat tim. Resep ini cocok untuk anak-anak yang terganggu pencernaannya.

2. Kemuning
Tanaman kemuning (Murraya paniculata) sering ditanam di pekarangan rumah, tapi ada juga yang tumbuh liar di antara semak-semak belukar. Kemuning termasuk ta-naman perdu, tingginya sekitar 3 - 7 meter.

Batangnya berkayu cukup keras, berwarna kekuning-kuningan. Kulit batang juga berwana ke-kuning-kuningan. Berdaun majemuk, menyirip ganjil. Bunganya tunggal atau majemuk tandan semu, setiap tandan berjumlah 8 bunga. Daun mahkota bunga berwarna putih. Bunganya sangat harum di senja hari.

Buahnya berbentuk bulat telur atau lonjong, dengan pangkal dan ujungnya lancip dan berwarna merah mengkilap.

Kemuning sangat menyukai sinar matahari. Jadi, cocok ditanam di tempat terbuka yang terkena sinar matahari langsung. Sebagaimana perawatan tanaman hias pada umumnya, kemuning juga perlu disiram dan dipupuk sesuai kebutuhan. Dengan demikian tanaman akan hidup sehat, dan akan selalu berbunga.

Perbanyakan kemuning dapat dilakukan dengan stek batang, pencangkokan, atau dengan bijinya. Ambil biji-biji yang tua, lalu semaikan dalam polybag. Setelah tumbuh sekitar 30 - 50 cm, bibit kemuning dapat ditanam sebagai tanaman pagar.

3. Melati

Dari sekitar 200 jenis melati yang diketahui, baru sekitar 15 jenis saja yang telah dibudidayakan. Tanaman melati (Jasminum sambac) punya banyak manfaat, misalnya sebagai bunga tabur, tanaman hias pekarangan dan pot, bunga taman, industri parfum, dan pengobatan tradisional. Melati termasuk tanaman setahun yang berbentuk perdu tegak atau merambat.

Melati dapat tumbuh sampai ketinggian 2,5 meter, dengan sistem perakaran serabut yang menyebar di dalam tanah.

Bunga tumbuh di atas tunas, berbentuk tunggal atau berkelompok, dengan warna dan bentuk yang beraneka ragam. Setiap tangkai bunga terdiri atas 3 - 15 kuntum bunga bergantung jenis melatinya. Bunga mengeluarkan aroma wangi, sehingga sering dijadikan bahan pewangi rambut, parfum atau minyak, yang diperoleh dengan cara penyulingan.

Perbanyakan tanaman melati dapat dilakukan dengan cara stek, rundukan, atau cangkokan. Dengan ketiga cara ini, bibit akan tumbuh dan berkembang menjadi tanaman baru yang sifatnya sama dengan induknya.

Tanaman melati mengandung zat-zat bensil, indol, dan livalilasetat. Oleh sebab itu tanaman melati dapat digunakan untuk beragam pengobatan, seperti:

Melegakan sesak napas
Ambil 10 lembar daun melati, lantas rebus ke dalam 3 gelas air sampai mendidih. Sisakan 2 gelas. Bila sudah dingin, saring air rebusan, lalu tambahkan sedikit garam. Minum 2 kali sehari, pagi dan sore.

Menghilangkan bengkak akibat sengatan lebah
Ambil segenggam bunga melati, lalu remas-remas sampai halus. Tempelkan pada bagian yang tersengat lebah.

Mengurangi produksi ASI
Sediakan segenggam daun melati, lalu tumbuk sampai halus. Tempelkan hasil tumbukan di seputar payudara setiap pagi sebelum mandi.

4. Soka
Tanaman soka (Ixora spp) termasuk jenis tanaman perdu tegak, dengan tinggi sekitar 2 - 4 meter. Ada beberapa jenis soka yang dapat dimanfaatkan sebagai tanaman pagar, antara lain:

Ixora paludosa, jenis soka yang paling banyak ditanam di Indonesia, berupa tanaman perdu, berbunga putih.
Ixora javanica berupa tanaman perdu berbunga merah.
Ixora finlaysoniana berupa pohon kecil, bunganya berwarna putih.

Perbanyakan tanaman soka dapat dilakukan dengan cara stek, pencangkokan, atau dengan peremajaan yang tumbuh sekitar pangkal batang.


Sumber : Tabloid Nova





BACA SELENGKAPNYA

Sunday, 4 April 2010

GOOGLE UPDATE PAGERANK PUTRI MALU

Setelah membaca beberapa artikel dari Sahabat saya tertarik dengan banyaknya postingan yang membahas tentang Google Update PageRank.

Setelah saya cek,.... ternyata memang benar adanya. Dan Alhamdulillah Blog saya PUTRI MALU yang sudah beberapa bulan tidak diupdate di beri hadiah PR 3.

Bebarapa Blog sahabat mendapat hadiah kenaikan PR termasuk Om Munir , blognya Berpikir Positif dan beberapa blognya yang lain,... kebagian hadiah naik PR. Selamat Om...

Dan blog Ayahanda yang terbaru METROLISA yang baru berumur 35 hari sudah dapat PR 3.

Semoga saja dengan hadiah PR 3 ini akan lebih memacu saya untuk update postingan sehingga Tante Alexa juga turut ramping.

Bagaimana dengan blog sahabat semua? Hayo buruan cek....



BACA SELENGKAPNYA